Dalam transaksi,jika kita hanya menjelaskan produk,siap-siap saja jika Anda kehilangan pembeli potensial tersebut jika sewaktu-waktu dia membeli produk di tempat lain dan disana dia mendapatkan perlakuan lebih manusiawi lagi.
Misalnya sobat wirausahawan adalah pembeli.Ketika Anda menemukan penjual yang tampak ramah,yang mencoba mau tahu dan ingin mengenal tentang Anda,yang mau mengakrabi anak Anda,tertawa bersama saat melihat anak Anda bertingkah lucu,menjelaskan sejujurnya tentang produk,apakah layak di beli atau tidak,menunjukkan manfaat produk,merekomendasikan produk dengan lebih jujur,menanyakan kabar keluarga Anda,apa kesenangan Anda,mau tahu pekerjaan Anda,atau basa-basi lainnya yang intinya WELCOME kepada Anda,....apa tanggapan Anda?
Anda pasti akan nyaman bukan dengan perlakuan penjual yang lebih memanusiakan Anda.Nah itu yang saya maksud di tulisan pembuka,seyogyanya kita lebih memprioritaskan hal ini agar kita mendatangkan pelanggan potensial more and more.
Ada yang menarik lagi kisah nyata tetangga saya yang perlu kita contoh,dia adalah makelar motor second (bekas).Setiap transaksi dengan calon pembeli,biasanya dia tidak langsung mencerca penjelasan mengenai produk barang,tapi berkomunikasi dengan pembicaraan lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan produk.Bahkan ia sering mengajak calon pembeli makan di warung terlebih dahulu,sekedar makan atau minum kopi.
gambar by bisnisukm.com
Jika transaksi di hari itu belum berhasil,dia tidak menyerah,ia masih memburu dengan cara menanyakan alamat rumah calon pembeli.Nah apa yang di lakukannya?bertamu ke rumahnya.Disana dia mencoba mengenal lebih dekat.Tidak ada di kamus beliau rugi memperbanyak kenalan,karena jika misalnya calon pembeli tersebut tidak jadi membeli,dia bisa merekomendasikan rekannya,saudaranya,familinya jika suatu saat membutuhkan motor bekas.
Walhasil,dia banjir order sekarang,...dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga dari bisnis makelar ini.
Salam Wirausaha